Archive for category Bahan Konstruksi Kapal Boat

Mengapa HDPE Boat Mempunyai Prospek yang Bagus ?

Posted by on Sunday, 2 March, 2014

Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene, HDPE) adalah polietilena termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. Dibutuhkan 1,75 kg minyak bumi (sebagai energi dan bahan baku) untuk membuat 1 kg HDPE. HDPE dapat didaur ulang, dan memiliki nomor 2 pada simbol daur ulang. HDPE memiliki percabangan yang sangat sedikit, hal ini dikarenakan pemilihan jenis katalis dalam produksinya (katalis Ziegler-Natta) dan kondisi reaksi. Karena percabangan yang sedikit, HDPE memiliki kekuatan tensil 225-350Kgf/cm2 dan gaya antar molekul yang tinggi. HDPE juga lebih keras dan bisa bertahan pada temperatur tinggi (120 ⁰C ) dan rendah minus 40 ⁰C. Awalnya HDPE banyak digunakan untuk pipa bertekanan, pipa distribusi gas, wadah kimia cair, dll. Akhir-akhir ini, karena ketahanan terhadap air dan berat jenis nya lebih ringan dari air, juga digunakan dalam pembuatan kapal / boat ( saat ini yang terpanjang 24 meter ) HPE dapat dibentuk dengan cetakan dan metode ekstrusi, dalam proses fabrikasi yaitu dilas dengan metode hot air extrusion welding ( www.europa-teknik.co.id / www.leister.com ) .

Keuntungan dari HDPE dalam pembuatan perahu;
• Karena HDPE sangat tahan lama terhadap penuaan material dan korosi (minimum tahan 50 tahun), daya tahan perahu HDPE lebih lama dibanding perahu yang terbuat dari bahan lain.
• Daya tahan keretakan baik sehingga dampak kerusakan sedikit. • HDPE fleksibel dan tahan lama, tahan terhadap kondisi cuaca terburuk
• Hal ini lebih mudah untuk merakit HDPE daripada material baja, kayu, aluminium atau bahan komposit lainnya.
• Polyethelene memiliki keunggulan anti-korosi.
• Tidak beracun dan mudah dibersihkan.
• Kapal HDPE tidak perlu di cat atau perawatan apapun.
• Tahan terhadap ultra violet, Stabil, Tahan api dan perawatan murah
• 100% dapat di daur ulang.


Menciptakan Kapal Boat Seluruhnya dari Plastik High Density Polyethylene (HDPE).

Posted by on Wednesday, 26 February, 2014

Boat-building with Leister

Menciptakana Kapal Boat Seluruhnya dari Plastik High Density Polyethylene (HDPE)

Keberhasilan ide menjadi bisnis contohnya adalah Negara Turki yang menjadi salah satu Negara pembuat Boat dengan material seluruhnya HDPE. inovatif produk untuk membangun kapal yang seluruhnya terbuat dari plastik ( HDPE ) telah dibuat selama lima tahun terakhir.
Pertanyaannya, bagaimana dengan alat-alat yang digunakan untuk mengelas plastik dan bagaimana kualitas penyambungannya ?
Pemilik Pada akhirnya menemukan alat yang sempurna untuk aplikasi pengelasan fabrikasi plastik dari Leister yang ia bisa gunakan untuk mengubah impian menjadi kenyataan, yaitu membuat Boat dari HDPE.
Selanjutnya dilakukan percobaan kekuatan hasil pengelasan dengan teknologi pengelasan ekstrusi.
Setelah dilakukan pengetesan kekuatan sambungan las maka Pemilik berhasil membuat HDPE boat yang pertama dan berhasil mengapung di laut lima tahun yang lalu.

Pemilik bersama 20 tenaga kerja nya saat ini mampu memproduksi 40 buah HDPE boat berbagai ukuran dari panjang 8 meter sampai 24 meter dengan berbagai model ( workboat, Patroli Police, Ambulance, penjaga pantai, dan model lainnya )
Rangka rangka dibuat dari material PE ( Polyethelene ) dikombinasikan dengan pipa HDPE sebagai rangka utama.
Rangka rangka tersebut kemudian dilas satu sama lain untuk membentuk lambung yang solid.
Semua bagian kerangka di las menjadi kontruksi yang kuat dengan menggunakan Leister Hand Extruder.
untuk memastikan semua ruang kosong tidak masuk air jika terjadi kebocoran,mereka mengisi nya dengan EPS (expanded polystyrene).Hasilnya lebih kokoh, tahan lama, ringan dan lincah.
UV-Polyethene dalam bentuk plat dan pipa dengan ketebalan mulai dari 10 mm sampai 50 mm adalah bahan utama konstruksi.
Pipa-pipa disambung mennggunakan metode pengelasan butt welding.
Hand extruders dari Leister digunakan untuk menyambung/las antara frame pipa
dan konstruksi lambung.
Hand Extruder tipe WELDPLAST S4, yang dapat memproduksi hingga 4 kg ekstrudat per jam digunakan untuk me-las sambungan utama rangka dan sambungan yang lebih kecil dapat menggunakan tipe Leister Fusion 3C atau Weldplast S2, sedangkan untuk daerah sambungan yang sulit di jangkau dapat menggunakan handtools Triac AT atau Diode ( untuk detailing ), contohnya untuk pengelasan kabin.
Semua alat las dari Leister sangat mudah di gunakan (www.europa-teknik.co.id )
Indonesia sebagai Negara Maritim sudah saat nya mulai melirik HDPE Boat. Saya yakin Tenaga ahli perkapalan Indonesia menangkap peluang Bisnis ini dan mampu merancang dan membuat HDPE Boat yang bagus untuk kapal patrol pantai, workboat, kapal ambulan dan lainnya.
Banyak refensi pembuat HDPE Boat dapat di lihat;

http://en.nektonbot.com
http://www.elimat.es
http://www.rhinomarineboats.com


Komponen Pembentuk Spesifikasi Kapal Boat

Posted by on Tuesday, 14 February, 2012

Spesifikasi kapal boat berisikan suatu informasi mengenai segala sesuatu mengenai kapal tersebut. Informasi tersebut mencakup informasi teknis (ukuran utama, kinerja, peralatan dan perlengkapan, dll.) maupun administratif (kebangsaan kapal, kepemilikan, sertifikat klasifikasi, dll). Tingkat kelengkapan informasi di dalam spesifikasi sebuah kapal boat adalah tergantung dari untuk apa spesifikasi tersebut dibuat. Jika hanya untuk keperluan yang umum, maka biasanya hanya diperlukan informasi teknis dan administratif yang umum pula seperti ukuran utama (panjang, lebar, tinggi, sarat air, tonase, dll.), kinerja (kecepatan kapal, kapasitas tangki, konsumsi BBM, dll.), bendera kapal, klasifikasi, dll. Tapi untuk keperluan yang lebih spesifik (jual-beli kapal, pendaftaran bendera dan/atau klasifikasi, pembangunan kapal, dll.) diperlukan spesifikasi yang lebih terinci untuk dapat menjadi input proses selanjutnya dan diterjemahkan untuk menjadi informasi lanjutan (biaya pembuatan, reparasi, pemeliharaan, operasional, status pemenuhan persyaratan kelaiklautan, dll.)

Kapal Boat sebelum dapat beroperasi harus melalui rangkaian proses rencana-rancang-bangun yang sudah secara umum ditulis di tulisan dengan judul “Proses Rencana-Rancang-Bangun Kapal Boat” di BoatIndonesia.com ini juga. Tulisan kali ini ingin mencoba menceritakan lebih lanjut mengenai apa saja komponen-komponen dari kapal boat yang dapat kita lihat yang merupakan hasil kerja/produk dari proses rencana-rancang-bangun tersebut.

Spesifikasi Kapal Boat dalam Proses Rencana-Rancang-Bangun-Operasi

.

Komponen pembentuk spesifikasi (komponen) kapal boat dapat diuraikan menjadi beberapa bagian dan sub-bagian sebagai berikut :

1. Ukuran Utama

Ukuran utama (main dimensions atau main particulars) adalah informasi-inofrmasi terukur yang mendasar dari suatu kapal boat dimana yang termasuk di dalamnya adalah :

  • Panjang (length), lebar (beam), tinggi (depth), dan sarat air (draft).
  • Koefisien lambung kapal (koefisien midship, prismatic, block, dll.)
  • Tonase (DWT, LWT, GRT)
  • Daya dan jumlah mesin induk.
  • Daya dan jumlah mesin bantu.
  • Jumlah propeler.
  • Kecepatan operasi dan kecepatan maksimum.
  • Kapasitas tangki-tangki.
  • Luasan layar
  • Luasan lambung di bawah air

 

2. Konstruksi

Konstruksi ini meliputi konstruksi:

  • Lambung,
  • Geladak dan
  • Bangunan atas

 

yang ditentukan oleh rancangan tampak samping, atas, depan dan belakang, serta tata letak tiap geladak (kesemua itu dapat dilihat dalam gambar rancanagn umum atau general arrangement) beserta material dan metode konstruksi yang digunakan (yang ini bisa dilihat di dalam gambar konstruksi).

3. Tangki-Tangki

Tangki pada kapal boat bisa dibuat menjadi bagian konstruksi lambung (untuk kapal baja) maupun terpisah (kapal alumunium, fiberglass dan kayu). Jika tangki merupakan konstruksi yang terpisah, maka harus dijelaskan secara terinci mengenai material yang digunakan (termasuk pelapis/coating), kapasitas, peletakan, bentuk, dan isi dari tangki tersebut.

Tangki-tangki ini meliputi:

  • Bahan bakar dan pelumas,
  • Limbah (bilga, sanitasi dan tinja),
  • Air tawar,
  • Air laut/ballast, dll.

 

4. Instalasi Sistem Kapal

Sistem instalasi ini adalah instalasi yang merupakan bagian dari sistem kapal boat (permesinan, kelistrikan, perpipaan, maupun sistem lainnya) yang diperlukan sebagai penunjang berfungsinya peralatan dan perlengkapan kapal boat. Ilustrasinya adalah begini, dalam sebuah rumah, instalasi listrik (kabel, pembungkus kabel, stop kontak, rumah lampu, dll) adalah instalasi yang dipasang untuk menunjang berfungsinya alat-alat listrik (kulkas, lampu, pendingin ruangan, televisi, dll.).

Instalasi lambung kapal boat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :

  • Kelistrikan (AC, DC dan voltase rendah)
  • Perpipaan (air, bahan bakar, hidrolik, pendingin, dll.)
  • HVAC (ventilasi serta pemanasan dan pendingin ruangan)
  • Peralatan tambat, jangkar,dan tunda
  • Insulasi

 

5. Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan dan perlengkapan kapal boat adalah semua komponen yang merupakan alat yang diperlukan dan dipasang di kapal boat untuk fungsi tertentu namun diluar komponen instalasi. Peralatan dan perlengkapan kapal boat ini saling berkaitan dengan instalasi lambung karena mereka saling menetukan satu sama lain. Oleh karena itu, peralatan, perlengkapan dan instalasi dalam kapal boat harus direncanakan, dirancang, dibeli, dipasang dan dioperasikan dalam suatu proses yang berkesinambungan.

Peralatan dan perlengkapan kapal boat meliputi :

  • Kelistrikan : Peralatan dan perlengkapan untuk sistem listrik AC (lampu, pompa, HVAC, pendingin, dll.), DC (lampu, pompa, HVAC, pendingin, dll.) dan voltase rendah (intercom).
  • Mekanikal : Peralatan dan perlengkapan mekanis untuk sistem perpipaan, hidrolik, propulsi, kemudi dan daun kemudi.
  • Navigasi dan komunikasi (electronics) : radio, radar, GPS/chart plotter, depth sounder, dll.
  • Tambat, jangkar, dan tunda : mesin jangkar (anchor windlass), capstan, dll.
  • Keselamatan : pencegahan dan penanganan kebakaran (fire fighting), keselamatan awak dan penumpang (life saving), dll.
  • Perkakas (hardware): dapur, ruang kabin, ruang kemudi, dll.

 

6. Permesinan

Permesinan adalah semua mesin yang digunakan sebagai sumber tenaga listrik maupun mekanis bagi peralatan dan perlengkapan kapal untuk melakukan fungsinya sesuai tujuan-tujuan tertentu.

Permesinan kapal boat meliputi:

  • Mesin induk : mesin penggerak
  • Mesin bantu : mesin untuk sumber tenaga listrik dan tenaga mekanis.
  • Mesin tambahan (power pack), mesin tambahan untuk sumber tenaga bagi tujuan tertentu : hidrolik, kompresor, dll.

 

7. Sistem Layar

Untuk pengoperasian layar diperlukan sistem layar yang terintegrasi satu sama lain. Sistem layar ini juga terkadang berkaitan dengan sistem kelistrikan dan hidrolik tergantung dari karateristik dari sistem layar tersebut (tradisional, modern, kapal layar besar, kecil, dll.)

Sistem layar kapal boat meliputi :

  • Tiang layar : tiang utama, tiang atas, boom, tiang anjungan (bowspirt), spreader, dll.,
  • Layar
  • Standing rigging : tali, kawat, kait pengunci (shackle) dan pengait pengencang (turn buckle), plat penahan (chain plate), dll.,
  • Running rigging : tali, katrol, kerekan (winch), dan kait pengunci (shackle).

 

8. Peralatan dan Perlengkapan Interior dan Exterior

Peralatan dan perlengkapan berkaitan dengan fungsi ruangan-ruangan yang diperlukan untuk penunjang kegiatan awak kapal dan penumpang serta juga fungsi estetika pada kapal boat maupun kapal pesiar.

Peralatan Interior dan Exterior kapal boat meliputi:

  • Perabot ruangan meja, kursi, lemari, tempat tidur, kasur, sofa, laci, dll.
  • Perabot sanitasi (kamar mandi, toilet) : wastafel, shower box, dll..
  • Aksesoris : tirai, pigura, ornamen, dll.
  • Panel (dinding, lantai, dan langit-langit), dll.
  • Pintu, jendela dan bukaan geladak.

 

9. Pelapisan (Coating) dan Pengecatan (Painting)

Pelapisan dan pengecatan ini berfungsi untuk ketahanan cuaca, kekedapan air, pencegahan korosi, pencegahan menempelnya biota laut pada lambung kapal bagian bawah air (anti fouling) dan/atau pencapaian tujuan keindahan sebuah kapal boat.

Pelapisan dan Pengecatan kapal boat meliputi:

  • Pelapisan konstruksi dan peralatan (galvanis, chrome, dll.)
  • Pengecatan lambung atas air
  • Pengecatan lambung bawah air
  • Pengecatan bangunan atas
  • Pengecatan interior.

 

10. Kebangsaan Kapal

Kebangsaan Kapal (atau biasa disebut bendera kapal) sebuah kapal berbendera Indonesia ditandai dengan adanya Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia dan ini menentukan penggolongan kapal beserta aturan-aturan yang harus dipenuhi oleh kapal tersebut (kepemilikan, kelaiklautan, dan keselamatan kapal) baik secara konvensi internasional maupun non-konvensi (lihat tulisan “Kelaiklautan Kapal Boat” di BoatIndonesia.com).

Bagaimana jenis, tipe, kualitas, dan biaya dari kesemua komponen tersebut ditentukan oleh tujuan operasional kapal boat yang akan direncanakan, dirancang, dibangun dan juga oleh kebutuhan-kebutuhan yang ingin dicapai oleh pemilik kapal boat. Untuk kapal boat dengan tujuan operasional dan/atau kebutuhan pemilik yang berbeda, komponennya pun akan sangat berbeda. Komponen kapal boat untuk menangkap ikan akan berbeda dengan kapal boat penumpang, pesiar, patroli, dll. Sedangkan kapal boat untuk menangkap ikan dengan metode purse seine akan sangat berbeda dengan metode long line. Jika kita menggunakan kapal boat dengan spesifikasi yang dibentuk dari komponen kapal yang sudah ditentukan untuk tujuan operasional tertentu untuk tujuan operasional yang lain, maka hasilnya akan tidak optimum dan bisa berimbas kepada:

  • Keteidakefisienan biaya dan kegiatan operasional,
  • Ketidakhandalan kinerja kapal dan peralatannya,
  • Tidak tercapainya tujuan operasional, sampai dengan
  • Tidak dipenuhinya kondisi kelaiklautan kapal.

 

Jadi, kembali kepada interaksinya dengan hal-hal lain dalam proses renana-rancang-bangun kapal boat, komponen kapal boat tersebut dipengaruhi oleh, mempengaruhi dan saling berkaitan dengan :

  • Tujuan operasional
  • Kinerja kapal boat
  • Keinginan pemilik
  • Bentuk lambung kapal boat
  • Metode pembangunan, reparasi dan pemeliharaan kapal
  • Biaya pembuatan kapal

 

Untuk menghindari kerugian dan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari, maka sebaiknya jika kita memerlukan sebuah kapal boat namun tidak sepenuhnya paham akan kaidah-kaidah yang ada dalam proses rencana-rancang-bangun, maka ada baiknya kita berinvestasi untuk melibatkan konsultan perencanaan, perancangan dan pembangunan kapal boat yang berpengalaman dan berkompeten sesuai denga karakter dan jenis kapal boat yang akan direncanakan, dirancang dan dibangun. Dengan melibatkan konsultan tersebut, kemungkinan-kemungkinan dan pilihan yang ada dapat diantisipasi secara intelektual (bukan tebak-tebak manggis) menggunakan pendekatan yang dapat terukur (bukan berdasarkan perasaan semata). Bersama konsultan perencanaan, perancangan dan pembangunan kapal boat, calon pemilik kapal bisa bersama-sama memilih galangan kapal boat yang tepat untuk pekerjaan yang tepat (lihat tulisan “Mengenai Galangan Kapal Boat” di BoatIndonesia.com) untuk memastikan bahwa rancangan yang dihasilkan dapat dibuat sesuai dengan sasaran waktu, biaya, kualitas dan lingkup hasil kerja yang diinginkan.


Penggunaan Konstruksi Fiberglass (dan FRP) di Kapal Boat

Posted by on Sunday, 30 October, 2011

Kita banyak mendengar istilah kapal fiberglass atau bahkan banyak orang secara singkat menyebutnya dengan istilah kapal fiber. Kapal boat fiberglass dipakai untuk berbagai macam keperluan sesuai dengan tujuan kegunaannya (kapal ikan, kapal penumpang, kapal pesiar, kapal patroli, dll.).

Apa sebenarnya kapal fiberglass itu? Bagaimana kapal fiberglass dirancang dan dibangun?  Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita harus terlebih dahulu melihat apa itu konstruksi fiberglass, bahan-bahan apa saja yang membentuknya dan teknologi apa saja yang digunakan untuk membangun sebuah kapal fiberglass.

Membahas soal fiberglass secara mendalam akan membawa kita ke dalam ilmu kimia dengan istilah-istilahnya (hidrokarbon, polymer, polyester, phenolic, vinylester, dll.). Namun karena tulisan ini bukan diususun sebagai mata kuliah kimia, maka proses kimia dan istilah-istilahnya akan dibahas secara sekilas sebagai dasar pengetahuan semata dan tidak secara mendalam dan mendetail. Bagi yang tertarik dengan ilmu kimia, maka masing-masing silakan melanjutkan dengan pencarian sendiri atas jawaban-jawaban atas pertanyaan ‘kimiawi’ lebih lanjut.

Tulisan ini dibuat untuk membahas pemakaian konstruksi fiberglass (dan FRP) di kapal boat secara umum, sedangkan tulisan mengenai pembangunan kapal boat fiberglass akan disusun dalam tulisan terpisah.

Istilah Fiberglass

Istilah fiberglass itu adalah penyederhanaan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu ‘fiber’ yang artinya serat dan ‘glass’ yang artinya kaca.  Sesungguhnya fiberglass adalah salah satu jenis dari bahan komposit yang merupakan paduan dari dua bahan yang mempunyai sifat fisika dan kimia yang berbeda dimana perbedaan tersebut pun masih dapat terlihat secara mikroskopik maupun makroskopik dalam paduan akhir material komposit tersebut.

Apakah fiberglass yang banyak disebutkan sebagai bahan lambung kapal terbuat dari paduan serat dan kaca? Jawabannya adalah tidak. Istilah fiberglass yang sudah secara umum dipakai saat ini sebenarnya mewakili istilah bahasa Inggris sebagai berikut:

  • Fiberglass Reinforced Plastic (FRP), yang jika diterjemahkan bunyinya adalah plastik yang diperkuat oleh serat kaca.
  • Glass-fiber Reinforced Plastic (GRP), yang jika diterjemahkan bunyinya adalah juga plastik yang diperkuat oleh serat kaca.
  • Fiber-reinforced Plastic atau Fiber-reinforced Polymer (FRP), yang jika diterjemahkan bunyinya adalah plastik atau polymer yang diperkuat oleh serat.

Melihat pemakaian bahan komposit di kapal boat, maka sebenarnya isitlah yang paling tepat adalah istilah FRP yang maksudnya adalah Fiber-reinforced Plastic atau Fiber-reinforced Polymer.  Untuk lebih sederhana dan mudah dipahami (karena tulisan ini bukan mata kuliah kimia), maka isitlah FRP yang akan digunakan adalah untuk Fiber-reinforced Plastic karena secara umum material polymer juga banyak dikenal sebagai plastik (walaupun karet misalnya, juga termasuk salah satu material polymer).

Plastik di dalam konstruksi FRP ini dalam wujudnya ada dalam bentuk resin cair (umumnya jenis polyester, vinylester dan epoxy), sedangkan seratnya bisa dibuat dari bahan gelas (umumnya jenis E-glass), karbon, Kevlar (serat sintetis aramid), bambu, dll.

Sedangkan istilah fiberglass di kapal boat sebaiknya hanya digunakan jika bahan kompositnya memang terdiri dari serat kaca dan plastik.

Konstruksi Fiberglass dan FRP

Sebagai bahan komposit, FRP terdiri dari bahan dasar utama sbb :

  • Serat penguat : kaca (E-glass), karbon, Kevlar (serat sintetis aramid), bambu, dll.
  • Resin (cair) : polyester, vinylester dan epoxy
  • Resin (cair) gelcoat : polyester, vinylester dan epoxy

dan bahan penunjang sbb:

  • Katalis (MEKP, methyl ethyl ketone peroxide)
  • Pengeras (hardener) untuk resin epoxy
  • Pewarna (pigment)
  • Pengental (filler)

Konstruksi FRP dibuat dengan mencampurkan serat penguat dan resin dengan menggunakan cetakan yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan.   Mengapa konstruksi FRP terdiri dari paduan serat penguat dan resin sebagai dua material utama?  Hal ini karena masing-masing material mempunyai fungsi yang berbeda yaitu :

  • Serat penguat : sebagai kekuatan konstruksi.
  • Resin konstruksi : sebagai perekat serat penguat yang memberikan kekakuan bentuk dan juga kekedapan air di kapal.

Bayangkan jika kita mencaoba membuat konstruksi FRP dengan hanya serat saja, bagaimana membentuknya? Namun kalau hanya dengan resin saja tidak akan ada kekuatannya. Jadi di sini dapat dilihat bahwa dalam konstruksi FRP, serat penguat berfungsi sebagai pemberi fungsi kekuatan dan resin sebagai pemberi fungsi kekakuan bentuk dan kekedapan air.

Ilustrasi konstruksi FRP dibanding dengan konstruksi komposit pada beton bertulang baja adalah seperti gambar di bawah :

Pada konstruksi beton bertulang baja, dapat dilihat bahwa semen adalah sebagai pemberi fungsi kekakuan bentuk dan tulangan baja berfungsi sebagai pemberi fungsi kekuatan.

Sedangkan pada konstruksi FRP, dapat dilihat bahwa resin adalah sebagai pemberi fungsi kekakuan bentuk (dan juga kekedapan air pada kapal boat) seperti halnya semen pada konstruksi beton bertulang baja dan lapisan serat penguat berfungsi sebagai pemberi fungsi kekuatan seperti halnya tulangan baja pada konstruksi beton bertulang baja .  Mengenai bentuknya, konstruksi FRP bisa dibentuk menurut cetakan sesuai keinginan.

Mengenai wujud dari material penguat dari konstruksi FRP bisa dalam bentuk :

  • Chopped Strand Mat (CSM); berwujud sebaran serat yang relatif pendek dan acak. Biasanya hadir dalam kode yang menyebutkan tiga angka di belakang CSM, contoh CSM 300.  Artinya adalah CSM dengan kepadatan 300 gram per meter persegi (300 gr/m2).
  • Woven Roving (WR); berwujud seperti anyaman dengan kelompok serat panjang yang relatif tebal. Biasanya hadir dalam kode yang menyebutkan tiga angka di belakang WR, contoh WR 600.  Artinya adalah WR dengan kepadatan 600 gram per meter persegi (600 gr/m2).
  • Multi Axial; berwujud seperti anyaman dengan arah serat memanjang, melintang dan juga menyilang.
  • Fiber Cloth; berwujud seperti kain tipis.

Jadi untuk selanjutnya di tulisan ini, istilah fiberglass akan diganti dengan FRP agar lebih tepat penggunaannya.

Konstruksi FRP di Kapal Boat

Kapal boat adalah suatu benda yang digunakan dalam kondisi dinamis (bergerak, bergetar, beban yang berubah-ubah baik besaran maupun arahnya) dan juga lingkungan yang tidak bersahabat (air dan udara laut yang korosif, terik matahari, cuaca yang berubah-ubah). Selain itu kapal boat juga mempunyai tuntutan-tuntutan tertentu dalam pengoperasioannya seperti kecepatan, stabilitas, olah gerak, dll. Oleh karena itu, pemakaian konstruksi FRP pada kapal boat haruslah memperhatikan hal-hal tersebut.

Konstruksi FRP pada kapal boat harus merupakan bagian yang menjadi satu dan saling terkait dengan perencanaan, perancangan, pembangunan dan pengoperasian kapal boat.  Oleh karena itu, pembuatan kapal FRP harus dilakukan oleh gabungan orang-orang yang memahami keterkaitan kesemua faktor tersebut sesuai dengan keahliannya masing-masing.

Benda-benda konstruksi FRP lain yang bukan kapal boat tidak mempunyai tuntutan kondisi yang serupa dengan kapal boat, meskipun teknik dasar-dasar pengerjaan konstruksi FRP-nya serupa. Apakah orang yang bisa dan biasa mengerjakan konstruksi FRP untuk benda-benda selain kapal boat (kursi, mainan anak-anak, tempat sampah, bak mandi, tangki air, dll.) lalu otomatis mengerti sepenuhnya bagaimana penggunaan konstruksi FRP di kapal boat? Jawabannya adalah tidak!  Tapi keahlian dasar mereka dalam mengerjakan konstruksi FRP (dengan catatan bahwa keahlian dasar tersebut didukung oleh pengetahuan memadai akan konstruksi FRP) bisa dikembangkan dengan pelatihan yang baik untuk ditingkatkan menjadi keahlian konstuksi FRP di kapal. Yang jelas , keahlian pengerjaan konstruksi FRP di kapal boat tidak bisa didapatkan dengan cara sulap, sihir atau dadakan. Semua harus jelas tahapannya.

Konstruksi FRP di kapal boat yang baik adalah yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

  • Lapisan FRP yang memberikan kekuatan yang memadai; kekuatan di konstruksi FRP adalah terletak pada susunan serat penguat (jumlah lapisan, jenis serat penguat, dan pengaturan susunannya) dan bukan karena ketebalannya!. Lapisan FRP yang tebal tapi disusun dari resin dan serat penguat yang tidak tepat serta pengerjaan yang sembaranagan akan menghasilkan konstruksi yang tebal, berat dan lemah (berbahaya!).
  • Kekedapan air yang baik; kekedapan air diberikan oleh penggunaan resin yang tepat (jenis dan cara pencetakan) akan menentukan kekedapan air tersebut.
  • Ketahanan cuaca yang baik; ketahanan cuaca, terutama ketahanan terhadap sinar ultra violet dari matahari yang diberikan oleh penggunaan gelcoat yang tepat (jenis dan cara pelapisan).
  • Kesatuan antar lapisan yang kuat; konstruksi FRP terdiri dari beberapa lapisan paduan resin dan serat penguat.  Proses pengerjaan yang tidak tepat tidak akan memberikan kesatuan antar lapisan yang kuat sehingga bahaya delaminasi (pengelupasan sambungan antar lapisan) mengintai.
  • Kesatuan antar komponen konstruksi kapal FRP yang solid; dalam mempersatukan komponen konstruksi kapal FRP, pengikat eksternal diperlukan (lem dan pengikat mekanis seperti baut dan sekrup). Pengikatan-pengikatan tersebut harus menggunakan bahan dan metode pengikatan yang tepat.
  • Kerapian pengerjaan yang baik; jika konstruksi FRP di kapal boat tidak dikerjakan dengan rapi, maka keseluruhan kapal akan tidak enak dipandang dan akan berpengaruh kepada nilai ekonomis kapal tersebut dan juga kenyamanan manusia yang ada diatasnya.

Teknologi Pembuatan Kapal Boat FRP

Dalam pembuatan konstruksi FRP untuk kapal boat, pada dasarnya ada tiga jenis pekerjaan utama yaitu :

  • Pembuatan cetakan
  • Pencetakan FRP
  • Penggabungan komponen konstruksi (lambung, geladak dan bangunan atas)
  • Penyelesain akhir

Pembuatan Cetakan; cetakan diperlukan untuk tujuan mendapatkan bentuk konstruksi FRP yang diinginkan. Cetakan bisa dibuat untuk pemakaian berulang kali (cetakan permanen) dan juga pemakaian terbatas (cetakan tidak permanen).

Cetakan permanen akan lebih ekonomis jika digunakan untuk pembuatan kapal boat dengan jumlah banyak agar biaya investasi pembuatan cetakan bisa disebar merata ke jumlah kapal yang dibuat agar harga akhir kapal lebih kompetitif. Sedangkan cetakan tidak permanen hanya dipakai untuk kapal yang dibuat dalam jumlah terbatas.

Pencetakan FRP; proses pencetakan adalah dengan cara menuangkan campuran resin cair siap cetak (resin polyester/vinylester + katalis, atau epoxy + pengeras epoxy) ke atas lembaran serat penguat yang sudah ditata di atas cetakan.

Jenis-jenis cara pencetakan adalah sebagai berikut:

  • Hand lay-up : dicetak dengan tangan dengan cara resin cair dilumuri dengan kuas dan ditekan merata ke serat penguat yang sudah  ditata di cetakan dengan menggunakan penekan roll
  • Spray up: resin dan serat kaca (dalam hal ini Chopped Strand Mat/CSM) disemprotkan dengan menggunakan alat khusus secara bersamaan ke atas cetakan.
  • Vacuum Infusion : resin disedot ke dalam vacuum bag (kantong kedap udara) yang membungkus cetakan yang sudah terdapat serat penguat yang ditata.

Penggabungan Komponen Konstruksi Utama; komponen konstruksi kapal boat yang terutama adalah lambung (hull), geladak (deck), bangunan atas (deckhouse/superstructure) dan sekat (bulkhead). Penggabungan antar komponen tersebut dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, yaitu dengan cara-cara sebagai berikut :

  • Pengikatan lem dan pelapisan FRP pada sambungan; ini biasanya untuk penggabungan sekat dan lambung.
  • Pengikatan lem dan mekanis (baut dan sekrup);  ini untuk penggabungan antara lambung dan geladak  serta bangunan atas.

Penyelesaian Akhir; penyelesaian akhir (finishing) adalah untuk memberikan hasil permukaan lapisan FRP bagian luar yang prima dan juga pengecatan (bagian bawah air untuk cat anti fouling) sesuai dengan keperluan.  Ini dilakukan untuk tujuan memperbaiki lapisan FRP bagian luar yang kurang sempurna (penghalusan) dan juga pemolesan agar lapisan terlihat bersih dan mengkilap.

Kondisi Penentuan Harga Kapal Boat FRP di Pasar Indonesia

Di Indonesia ini terkadang ditemukan kapal FRP dengan ukuran utama dan spesifikasi yang sama namun ditawarkan oleh produsen dan/atau penjual dengan harga yang jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Mengapa demikian? Salah satu penjelasannya mungkin disebabkan karena ketidaksamaan pemahaman akan kriteria-kriteria konstruksi FRP di kapal boat sehingga harga menjadi satu-satunya ‘bahasa’ yang dimengerti baik oleh produsen dan juga pembeli. Jika harga adalah satu-satunya kriteria penentu kualitas kapal maka kesimpulan yang didapat bisa sangat menyesatkan.

Harga seharusnya menjadi cerminan dari efisiensi biaya produksi yang bertanggung jawab dan keuntungan usaha yang wajar tanpa mengorbankan kualitas konstruksi FRP pada kapal boat. Untuk mengetahui berapa harga sebenarnya dari produk kapal boat FRP yang ditawarkan oleh produsen dan/atau penjual, ada baiknya jika calon pembeli bisa berkonsultasi dengan konsultan perancangan kapal boat yang kompeten sehingga spesifikasi kapal yang sesungguhnya bisa dibedah bersama-sama antara calon pembeli dan konsultan tersebut untuk mengetahui nilai kapal yang sebenarnya.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menambah informasi umum mengenai penggunaan konstruksi FRP di kapal boat. Kapal boat FRP, jika dibuat dengan baik dan benar, maka akan memberikan kenyamanan, kemudahan dan keselamatan, bagi penggunanya.  Namun jika sebaliknya, maka akan membawa  ketidaknyamanan, kesulitan bahkan marabahaya yang membahayakan pengguna dan lingkungan sekitarnya.

 


Jenis Kapal Boat

Posted by on Tuesday, 18 October, 2011

Kalau bicara mengenai jenis kapal boat, maka kita bisa menyebut macam-macam istilah untuk jenis kapal boat. Reaksi orang jika hendak menetukan jenis kapal adalah seperti contoh di bawah ini:

  • Ada yang akan mengatakan bahwa “Itu kapal layar.”.
  • Yang lain akan mengatakan “Itu kapal fiberglass.”
  • Ada juga yang mengatakan “Itu kapal ikan.”
  • Terkadang ada yang mneyebutkan “Itu kapal speed boat.”

 

Yang mana yang benar? Untuk menjawabnya, kita harus lihat jenis kapal dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang itulah yang akan menentukan jenis dari suatu kapal boat. Sebagai penjelasannya, di bawah ini adalah berbagai jenis kapal boat menurut dari mana kita melihatnya :

  • Menurut bahan lambung kapal : baja, aluminium, fiberglass, kayu, dll.
  • Menurut tenaga penggerak : mesin, layar, layar-motor
  • Menurut kecepatan lambung : kapal cepat/speed boat, kapal semi displasemen/semi displacement boat, kapal displasemen/displacement boat)
  • Menurut jumlah lambung : lambung tunggal, lambung ganda, lambung multi
  • Menurut fungsi operasional : kapal ikan, kapal penumpang, kapal barang, kapal patroli, pesiar, dll.
  • Menurut kepemilikan : kapal pemerintah, kapal perusahaan, kapal organisasi non-pemerintah, kapal pribadi, dll.
  • Menurut metode konstruksi : kapal tradisional, kapal non-tradisional.

 

Jadi kalau kita melihat kapal sesuai foto-foto dibawah ini maka dari data sesuai dengan apa yang bisa kita lihat kita bisa menyimpulkan bahwa kapal ini adalah :

Kapal di foto di atas dengan judul “Wooden Boat” karya Suat Eman ini adalah kapal kayu layar lambung tunggal dengan lambung kapal displasemen.

Kapal di foto di atas dengan judul “Pilot Boat” karya Bill Longshaw ini adalah kapal boat pandu dengan kecepatan displasemen

Kapal di foto di atas dengan judul “Fishing Boats At Seahouses” karya Tom Curtis ini adalah kapal boat kayu ikan motor lambung tunggal

Kapal di foto di atas dengan judul “Powerboat Races” karya Liz Noffsinger ini adalah kapal boat cepat motor lambung tunggal.

Kalau secara luas, ada baiknya kita kelompokan kategori kapal (kapal dan kapal boat) menurut kaitannya dengan aturan internasional dan kegiatan maritim dimana kapal tersebut bertugas sesuai tabel di bawah ini :

No.

Kapal Konvensi

Kapal Non Konvensi

Keterangan

1.

Angkutan Penumpang

kapal penumpang
2.

Angkutan Barang atau  Hewan

kapal barang/general cargo, tanker, bulk carrier, container carrier, dll.
3.

Eksplorasi Sumber Daya Alam

kapal survey, kapal riset, dll.
4.

Eksploitasi Sumber Daya Alam

supply vessel, drilling vessel, dll.
5.

Keamanan dan Pertahanan

kapal patroli, kapal perang, dll.
6.

Kesehatan dan Keselamatan

RS/puskesmas terapung, kapal SAR, dll.
7.

Olah Raga, Wisata dan Pesiar

kapal olah raga, pesiar, dan yacht
8.

Lain-lain

Yang tidak termasuk diantara kategori kegiatan No. 1 s/d 7.

Masing-masing jenis kapal mempunyai sifat yang berbeda baik dari segi desain (perencanaan dan perancangan), pembangunan dan pengoperasiannya. Kapal boat apa yang cocok untuk keperluan kita? Pertanyaan ini harus dijawab dengan melakukan suatu proses perencanaan (lihat tulisan “Proses Rencana-Rancang-Bangun Kapal Boat” di Boat Indonesia) yang kemudian dikuti oleh proses perancangan, pembangunan dan juga pengoperasian kapal boat tersebut.

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Silakan jika ada pertanyaan untuk kita diskusikan bersama.