Archive for category Event

Indonesia Yachts Show 2013, 8-9 Juni 2013, Batavia Sunda Kelapa Marina, Jakarta

Posted by on Wednesday, 5 June, 2013

IYS 2013

Pameran Kapal Pesiar Mewah Digelar di Pertama Kali Indonesia

Indonesia Yachts Show Hadirkan Yacht dan Boat Ekslusif dari Perusahaan Terkemuka di Dunia

Jakarta, 8 Juni 2013 – Pameran kapal pesiar pertama digelar di Indonesia. Pameran ekslusif bertajuk Indonesia Yachts Show menampilkan puluhan kapal pesiar Yacht dan Boat dari produsen-produsen kelas dunia yang biasa digunakan oleh para pemimpin dan selebriti dunia. Bertempat di Pelabuhan Batavia Sunda Kelapa Marina, Jakarta, pameran yang akan digelar pada 8 – 9 Juni 2013 ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih dari 6.000 pengunjung pecinta kapal pesiar dunia. Hadir meresmikan pembukaan pameran Dirjen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bapak Firmansyah, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serta tamu-tamu penting kenegaraan dan tokoh masyarakat Indonesia.

Batavia Marina Sunda Kelapa

40 perusahaan produsen Yacht dan Boat dari Indonesia, Inggris, Perancis, Itali, UAE, Australia, Cina, Taiwan, dan Singapura menampilkan karya premium mereka. Sebanyak 15 yachts dan 6 boats dengan desain unik dan mewah yang dirancang khusus untuk kalangan menengah keatas dengan nilai total USD$ 200 milyar dipamerkan.

“Indonesia Yachts Show adalah pameran kapal pesiar pertama di Indonesia yang tentunya sangat menarik bagi sebagian kalangan yang memiliki minat dalam berlayar maupun yang hanya ingin menikmati kenyamanan di dalam rumah yang dapat dibawa untuk berlayar. Event ini dapat dinikmati oleh masyarakat dari generasi muda sampai tua yang mempunyai passion dalam berlayar, memancing, travelling dan luxurious lifestyle,” ujar Syelly Phie, Marketing Director Megawatt Asia selaku penyelenggara Indonesia Yachts Show.

Beberapa perusahaan terkemuka pembuat yacht dan boat dunia yang hadir di acara ini antara lain Aycer, Gulf Craft, Wider Yachts Asia, Princess Yachts SEA, Bavaria Cruisser, Stealth, Azimut, Feretti Yachts, Heesen Yachts, Grand Banks, Leoprad Catamaran, Grady White, Northrop & Johnson. Merek-merek ini adalah merek yang diakui di dunia dari segi kualitas, style, glamour dan luxurious. Yachts dan boats buatan perusahaan-perusahaan ini biasa digunakan oleh public figure dunia dan juga Indonesia. Beberapa perusahaan bahkan menghadirkan model-model terbaru yang sesuai untuk masyarakat Indonesia di pameran ini.

Berbagai Yachts dan Boats dengan desain ekslusif dipamerkan baik yang memiliki struktur mengapung (Monohull) maupun kapal yang memiliki lebih dari satu struktur mengapung (Catamaran/Multi-hull). Yachts dan Boats yang dipamerkan ditawarkan dengan kisaran harga mulai dari USD 1.000.000 hingga USD 25.000.000. Sebagai contoh, salah satu produsen yaitu Aycer Yachts menampilkan yacht berukuran 37 meter dengan fasilitas 5 kabin, private living room, kolam renang, dan full furnished luxurious interior, yang tentunya fasilitas ini masih dapat disesuaikan sesuai keinginan pembeli. Harga yacht dari Aycer Yachts tersebut ditawarkan dengan harga kurang lebih USD 15.000.000.

Pada dasarnya yacht dan boat memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari segi ukuran dan fasilitas. Biasanya ukuran yacht lebih besar dibandingkan boat serta fasilitas yacht lebih lengkap dan lebih menunjang untuk dinikmati pada saat digunakan dibandingkan boat.

“Indonesia Yachts Show dimaksudkan untuk memperkenalkan jenis-jenis kapal pesiar dari dalam maupun luar negeri dan mengembangkan wisata laut Indonesia. Sebagai negara maritim tentunya dengan berlayar menggunakan kapal/yachts adalah salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahan alam Indonesia,” ujar Syelly Phie.

Selain pameran yachts dan boats, Indonesia Yachts Show juga menggelar peluncuran perdana dari alat olah raga air terbaru yaitu Jet-o-vator & Flyboard. Alat ini olah raga air yang sangat menarik ini yang melambangkan gelaran gaya hidup ekslusif, glamour, high-end dan prestise.

Fakta terbaru dari Credit Suisse Research Institute mengungkapkan bahwa industri yacht di Indonesia terus mengalami peningkatan pesat. Hal ini berhubungan dengan naiknya angka Indonesia total wealth dari US$420 juta menjadi $1.8 trilyun dari bulan Januari 2010 hingga Juni 2011. Para milyuner di Indonesia juga diperkirakan akan mengalami jumlah peningkatan dari angka 112.000 pada 2011 menjadi 242.000 milyuner di tahun 2016.


Jumpa Pers Sail Komodo 2013

Posted by on Monday, 8 April, 2013

Rangkaian program Sail Komodo 2013 terus bergulir. Setelah minggu lalu Panitia penyelenggara menggelar workshop internasional, kali ini Dewan Kelautan Indonesia selaku Panita menggandeng media untuk menggaungkan kampanye program mereka. Malam ini, Senin, 8 April 2013 pukul 18:00 bertempat di Bidakara Hotel, Jakarta, Jumpa Pers Peluncuran Sail Komodo 2014 akan digelar.

Hadir dalam acara ini adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur selaku tuan rumah pelaksanaan Sail Komodo 2013. Menkokesra selaku Ketua Panita Pengarah akan secara resmi membuka peluncuran Sail Komodo 2013. Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Ketua Panitia Pelaksana akan meluncurkan situs sailkomodo.co.id Anak NTT turut memeriahkan peluncuran ini dengan Jingle Sail Komodo dan lagu-lagu daerah NTT. Acara akan ditutup dengan jumpa pers oleh Menko Kesra, Menteri KP, Menteri Parekraf, dan Gubernur NTT.

Info lebih lanjut mengenai acara tersebut dapat menghubungi Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia Gedung Mina Bahari II, Lantai 7, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta Pusat, Tlp./Fax: [021] 3522936, 3522938, 350 9070 ext 8714.


Peluncuran Sail Komodo 2013 dan Workshop Internasional

Posted by on Monday, 1 April, 2013

Menteri Kelautan dan Perikanan RI selaku Ketua Harian Dewan Kelautan Indonesia dan Ketua Pelaksana Panitia Nasional Sail Komodo 2013 bersama Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI akan meluncurkan program ” Sail Komodo 2013″ dan Workshop Internasional “Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan”.

Acara akan dilaksanakan pada Senin, 1 April 2013, Pukul 08:30 WIB bertempat di Ruang Birawa, Hotel Bidakara Jakarta, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73, Pancoran, Jakarta Selatan.

Rencananya Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI akan secara resmi meluncurkan program Sail Komodo. Menteri Kelautan dan Perikanan RI akan menjadi Keynote speaker sekaligus membuka  workshop internasional.  Workshop menghadirkan pembicara asing diantaranya Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Republik Maldive dan pembicara dari Nasional University of Singapore.

Info lebih lanjut mengenai acara tersebut dapat menghubungi Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia Gedung Mina Bahari II, Lantai 7, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta Pusat, Tlp./Fax: [021] 3522936, 3522938, 350 9070 ext 8714.


19 Mei 2012, Pelayaran Kembara Bahari (www.kembarabahari.com) : Lintasan Timur Jangkar Leluhur

Posted by on Tuesday, 22 May, 2012

Setelah berhasil mengarungi Samudera Pasifik dari California, Amerika Serikat ke Bali, Indonesia dengan berlayar seorang diri dari Mei 2010 sampai dengan April 2011 sejauh kira-kira 10.000 mil laut, Rama Rambini kembali melakukan perjalanan layar seorang diri menyusuri kepulauan bagian Timur Indonesia dalam ekspedisi Kembara Bahari.

Setelah persiapan yang cukup, Rama Rambini dan anggota tim Kembara Bahari memulai rangkaian pelepasan pelayaran Kembara Bahari yang ditandai dengan upacara adat Bali, sebagai bagian dari rangkaian budaya pembentuk nusantara Indonesia, di Bali Marina, Benoa, Bali pada hari Sabtu, tanggal 19 Mei 2012 lalu.

Misi dari Kembara Bahari ini adalah untuk memahami pembentukan bangsa Indonesia melalui interaksi antara berbagai suku di nusantara yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. Interaksi yang memanfaatkan perairan nusantara sebagai penghubung pulau-pulau di nusantara sehingga terjalin simpul komunikasi yang membentuk kebudayaan Indonesia.

Dengan berlayar seorang diri di atas kapal SV Kona, kapal layar tipe sloop berukuran panjang sekitar 9 meter, Rama Rambini bersama segenap tim pendukung Kembara Bahari dengat semangat bahari yang tinggi menggunggah kita semua untuk kembali menyadari kodrat kita orang Indonesia , sebagai penghuni negara kepulauan terbesar di dunia, untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa maritim yang kuat dan secara kolektif mulai melihat laut sebagai tempat bermain, penghubung antar pulau dan aset yang tidak ternilai harganya.

Rama selalu berkata kepada saya “Kalau kita mau, kita pasti bisa”.  Semoga sukes untu Kembara Bahari dan mari kita main ke laut!

 


Kuliah Tamu Capt. Shane Granger, Nakhoda Kapal Layar H/V Vega di Perkapalan UI, 9 Mei 2012

Posted by on Tuesday, 8 May, 2012

Capt. Shane Granger, nakhoda kapal layar H/V Vega (www.sailvega.com) pada kunjungan kapal Vega ke Jakarta pada kali ini akan menyempatkan dirinya untuk memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa dan para dosen Teknik Perkapalan Universitas Indonesia mengenai sejarah maritim dan kegiatan kapal Vega.

Kuliah tamu ini akan diadakan pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 9 Mei 2012

Waktu : 13:00-selesai

Tempat : Ruang Chevron, Gedung Dekanat Fakultas Teknik
, Kampus UI Depok.

Diharapkan dengan adanya kesempatan bagi Capt. Shane Granger untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada insan akademik di bidang teknik perkapalan ini bisa lebih mendekatkan antara apa yang dipelajari di kampus dan tantangan dan peluang di dunia nyata.

Hasil Kuliah Tamu

Kuliah tamu ini difasilitasi oleh Bapak Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc dari Program Studi Teknik Perkapalan UI dan dihadiri oleh Dekan Faukultas Teknik UI, Bapak Dr. Bambang Sugiarto, M.Eng serta para dosen dan sekitar seratus lebih mahasiswa Teknik Perkapalan UI.  Turut membagikan pengalaman adalah Bapak Ir. Palgunadi Setiawan, Dipl. Ing. Kuliah tamu ini dihadiri juga oleh rekan-rekan dari Center for Maritime Studies Indonesia (CMSI).

Capt. Shane pertama-tama memberi penghargaan kepada para mahasiswa Teknik Perkapalan UI karena mereka terlah memilih untuk mempelajari suatu profesi teknis yang bertanggung jawab untuk merancang suatu sarana penunjang aktivitas manusia di laut yang setara dengan pesawat luar angkasa.  Mengapa demikian? Seorang arsitek kapal harus dapat merancang sebuah sarana yang digunakan oleh manusia beraktifitas di permukaan  air (dan bawah air untuk kapal selam) secara mandiri dari segi ketergantungan terhadap bantuan dan pasokan dari luar untuk waktu operasi tertentu dan terkadang dalam waktu yang relatif panjang (hitungan bulan).  Sebuah kapal harus dapat membawa awak kapal dan penumpang dengan aman dan nyaman serta logistik yang diperlukan agar kapal dan manusia di atasnya bisa berfungsi dan bekerja dengan baik.  Jika dalam keadaan darurat, sebelum ditolong oleh pihak luar, sistem dalam kapal harus bisa menghadapi keadaan darurat tersebut secara mandiri.  Jika kapal rusak ditengah laut, maka pekerjaan perbaikan tidak selalu bisa dilakukan secara mandiri dan bantuan pertolongan tidak selalu bisa datang dalam waktu singkat.  Semua harus diantisipasi dalam sebuah rancangan kapal yang sangat dapat diandalkan.

Pada kuliah tamu tersebut, Cpt. Shane bercerita mengenai pengalamannya menjadi kapten kapal boat layar yang sudah mengarungi beberapa samudera dan dengan segala tantangannya.  Sebuah kapal yang dihasilkan oleh suatu rancangan yang handal akan diberi pengharagaan oleh penggunanya dan sebaliknya kapal hasi rancangan yang buruk akan dicerca oleh para penggunannya (pemilik, awak kapal, dan penumpang).

Yang menarik adalah ketika Capt. Shane bertanya siapa dari antara mahasiswa Teknik Perkapalan UI yang dalam kehidupan sehari-harinya bisa mengoperasikan kapal boat (layar atau motor) maka tidak ada satupun dari mereka yang bisa.  Lalu ketika ditanya seberapa sering mereka naik kapal jawabannya pun ternyata mereka tidak sering naik kapal.  Capt. Shane heran dan bertanya bagaimana caranya seorang calon arsitek kapal bisa merancang suatu kapal jika orang tersebut tidak mengerti bagaimana caranya mengoperasikan kapal dan bahkan tidak mengetahui apa rasanya hidup di atas kapal.  Capt. Shane meminta dengan sangat agar budaya naik kapal harus mutlak dilakukan oleh seorang yang bergelut di dunia rancang bangun perkapalan.

Mungkin ini salah satu ironi dari bangsa Indonesia dimana orang-orang yang berkecimpung di dalam rancang bangun kapal produk sekolahan adalah sebagian besar tidak mempunyai keterkaitan yang erat akan kehidupan di laut dan di atas kapal sehingga akan sulit untuk dapat menjiwai  bagaimana kapal beroperasi dan apa rasanya hidup di atas kapal.  Ini menggambarkan belum adanya budaya maritim yang kental sebagai syarat pembentukan negara maritim yang kuat.

Menjawab pertanyaan apakah sistem layar masih relevan untuk saat ini maka Capt. Shane menjawab bahwa semua sistem yang bisa memberikan tenaga dorong yang mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis fosil akan sangat dihargai oleh pengguna kapal karena akan memberikan keuntungan ekonomis tersendiri.  Sitem layar adalah salah satu sistem yang dapat dikembangkan untuk menjawab tantangan tersebut.

Mudah-mudahan kuliah tamu ini bisa membuka mata hati insan-insan pemangku kepentingan di dunia pendidikan dan industri rancang bangun di Indonesia bagaimana bisa menumbuhkan keterikatan emosional individu dan kolektif terhadap laut yang akan menjadi modal pola pikir mendasar  dalam sebuah proses rancang bangun kapal yang bertanggung jawab dan tuntas.


Kapal Layar H/V Vega (www.sailvega.com) Singgah di Jakarta

Posted by on Monday, 7 May, 2012

Kapal H/V Vega (H/V artinya terdaftar sebagai Historical Vessel) singgah di Jakarta sejak tanggal 30 April 2012 yang lalu dan akan berada di Jakarta sampai dengan kira-kira tanggal 15 Mei 2012.  Selama di Jakarta, Vega berlabuh di Jetski Club Pantai Mutiara, Jakarta Utara.  Setelah itu dalam musim Angin Timur, Vega akan beralayar ke bagian Timur Indonesia dan juga Timor Leste.

Kapal Vega adalah kapal bersejarah karena sudah berusia 120 tahun sejak mulai dibangun di Norwegia dan juga beroperasi di Swedia.  Saat ini Vega dimiliki dan diawaki oleh Capt. Shane Granger  dari USA beserta Meggie Macoun dari Jerman.  Selama enam tahun terakhir Vega berlayar seputar Asia Tenggara untuk menjalankan misi kemanusiaan di bagian Timur Indonesia.  Rute perjalanan adalah di daerah Langkawi-Malaysia, Phuket-Thailand, Singapura dan Jakarta untuk mengumpulkan logistik bantuan, pengalangan dukungan dan dana.  Setelah terkumpul Vega akan membawa logistik bantuan tersebut ke bagian Timur Indonesia ke Pulau Medang dan Pulau Sukur di NTT lalu Pulau Nila, Pulau Teun, Pulau Serua, Pulau banda Neira,  Pulau Rhun, Pulau Ay, Pulau Hatta, Pulau  Banda Besar di Maluku.

Vega mempunyai dua misi utama yaitu yang pertama melestarikan budaya maritim dan oleh karenanya mereka memilih menggunakan kapal layar kayu yang berusia 120 tahun namun sangat terawat dengan baik.  Masih beroperasinya kapal bersejarah ini menggambarkan betapa sebuah kapal yang dirancang dan dibangun dengan baik dan benar di abad 19 masih bisa menjalankan fungsinya di abad 21 ini.  Selain itu kita juga bisa melihat bagaimana teknologi layar di jaman dahulu dirancang dan dioperasikan sehingga bisa mendapat ide apa-apa saja yang bisa kita modifikasi untuk mendapatkan rancangan sistem layar jika menggunakan teknologi saat ini.

Misi yang kedua adalah misi kemanusiaan yang menggalang solidaritas masyarakat dari tempat -tempat yang sudah lebih maju untuk ikut berpartisipasi dalam mengangkat kualitas warga dari tempat-tempat terpencil.  Dalam mengumpulkan logistik bantuan, Vega benar-benar menyerap aspirasi masyarakat dan mendengarkan apa yang mereka butuhkan.  Salah satu kebutuhan adalah peralatan medis (perlengakapan kebidanan), pendidikan (buku dan alat sekolah), pertanian (bibit dan peraltan cocok tanam), dsb.  Peralatan-peralatan tersebut, meskipun kadang-kadang terkumpul dalam jumlah dan jenis yang terbatas namun bisa ikut mengangkat kulalitas hidup masyarakat.

Vega memerlukan dukungan dari masyarakat Indonesia dan juga mengharapkan keterlibatan lebih banyak orang Indonesia dalam kegiatan-kegiatan mereka.  Selain sponsor, Vega sangat bersandar dari bantuan tenaga para sukarelawan, termasuk sukarelawan untuk menjadi ABK (volunteer crew) dalam pelayaran-pelayaran Vega.

Pada tanggal 6 Mei 2012, Center for Maritime Studies Indonesia (CMSI) dikdukung oleh Indonesia Norway Business Council (INBC), dan Pantai Mutiara Jetski Club mengadakan acara penyambutan kapal Vega. Acara  tersebut dihadiri warga Jakarta baik orang Indonesia dan Asing yang tertarik dengan kegiatan kapal Vega ini. Dalam kesempatan ini ikut hadir Bapak Sapta Nirwandar (Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Bapak Gelwyn Yusuf (Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan), Ambassador Eva Polano (Duta Besar Swedia),  Bapak Sarwono Kusumaatmadja (Anggota Dewan Kelautan RI), Jon Lindborg (ADB Country Director), Peter Vaughan (Direktur Eksekutif INBC), para diplomat dari Kedutaan Norwegia, rekan-rekan dari Indonesia Mengajar, Teknik Perkapalan UI, media cetak dan televisi, dan masih banyak yang lainnya.  Acara tanggal 6 Mei ini adalah acara spontan yang disiapkan oleh CMSI sebagai bentuk dukungan CMSI terhadap kapal Vega.

Di Bulan Oktober 2012 nanti, Vega akan kembali singgah di Jakarta dalam pelayarannya ke Singapura, Malaysia dan Thailand untuk menggalang sponsor dan pengumpulan logistik bantuan. Mari kita sambut dengan lebih meriah lagi.

Informasi lebih lanjut mengenai kapal Vega ini bisa dilihat di www.sailvega.com.


Tim BoatIndonesia.com hadir di Stan No. A23, DEEP Indonesia 2012, JCC, 29 Maret – 1 April 2012

Posted by on Tuesday, 27 March, 2012

Rekan-rekan sekalian, Tim BoatIndonesia.com akan hadir di Stan No. A23, DEEP Indonesia 2012, Assembly Hall, Jakarta Convention Center, 29 March 1 April 2012.

Silakan berkunjung untuk kopi darat dengan kami di sana.


Seminar : “Prospek dan Peluang Indonesia sebagai Negara Maritim”

Posted by on Wednesday, 19 October, 2011

10 Tahun Perkapalan UI 2001-2011

Menuju Kebangkitan Maritim Indonesia

 

Dalam rangka menyambut HUT ke-10 Teknik Perkapalan UI, mahasiswa/i Teknik Perkapalan UI mempersembahkan seminar:

Judul  : “Prospek dan Peluang Indonesia sebagai Negara Maritim”

Hari/Tanggal : Sabtu/22 Oktober 2011

Waktu : 08:30 WIB

Tempat : Auditorium FTUI-K.301

 

Pembicara :

1. Nino Krisnan K., S.T., MRINA : Praktisi Kapal untuk Wisata Bahari

2. Ir. Tjahjono Roesdianto : Ketua Umum Ikatan Industri Perkapalan dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO )

3. Son Diamar : Anggota Dewan Kelautan Indonesia

4. Ir Mukti Wibowo : Dosen Teknik Perkapalan UI

Moderator :

Dr. Ir.  Sunaryo, M. Sc. : Ketua Program Studi Teknik Perkapalan UI

 

HTM pre-sale/on the spot :

Mahasiswa/Umum : Rp 20.000

Tiket Box : Lobby K FTUI/18-21 Oktober 2011

Pelajar SMA : Free (with registation)

REG via SMS ke 0817 6374 281, ketik : Nama_Institusi

 

Informasi lebih lanjut bisa dilihat di PerkapalanUI.com

Contact :

Gerry : 0838 935 73188

email : info@PerkapalanUI.com

Seminar : "Prospek dan Peluang Indonesia sebagai Negara Maritim"

 


Hasil Forum Diskusi : Masa Depan Industri Kapal Boat dan Kapal Boat Pesiar di Indonesia

Posted by on Monday, 17 October, 2011

Pada tanggal 15 Oktober 2011, di ajang Indonesia Maritime Expo 2011, Boat Indonesia mengadakan forum diskusi dengan topik

Masa Depan Industri Kapal Boat dan Kapal Boat Pesiar di Indonesia”

(The Future of Boat and Yacht Industry in Indonesia)

Forum tersebut dihadiri baik pengunjung expo maupun para undangan yang diundang melalui facebook, twitter http://twitter.com/#!/BoatIndonesia dan http://twitter.com/#!/imaritime), SMS, BBM, pengumuman di website Indonesia Maritime Club, dll.  Yang datangpun berasal dari Indonesia dan beberapa dari Eropa.

Materi diskuksi dibawakan oleh tim dari  Kakanoo Marine dan Blue Archipelago Yachts (BAYachts) dalam suatu disikusi yang sangat interaktif. Dalam diskusi tersebut pembawa materi memaparkan sebuah topik diskusi yang dikemas sebagai informasi yang tidak terlalu teknis dan merupakan wawasan umum diawali oleh paparan mengenai perbedaan kapal boat dan kapal (ship), potensi Indonesia sebagai basis industri kapal boat dan kapal pesiar, apa saja tantangannya, apa kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh Indonesia, apa visi  Kakanoo Marine dan BAYachts untuk industri kapal boat dan kapal pesiar, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencapai visi tersebut.

Diskusi menjadi sangat interaktif dimana pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung juga dijawab oleh sesama pengunjung yang lebih paham mengenai jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.  Kami sangat senang dan bahagia karena selain dihadiri pengunjung yang penuh semangat, diksusi ini juga dihadiri dua tokoh kemaritiman Indonesia, yaitu Bapak Sarwono Kusumaatmadja dan juga Bapak Son Diamar. Beliau-beliau tersebut bersedia meluangkan waktunya dan ikut hadir sebagai pengunjung (diundang via SMS dan BBM) dan sangat aktif memberikan wawasan-wawasan dan informasi-informasi yang relevan mengenai persoalan kemaritiman dan juga kapal boat di Indonesia.

Dalam diskusi tersebut, kami dan juga sebagian besar peserta sepakat bahwa ada masa depan yang sangat cerah untuk perkembangan industri kapal boat dan kapal boat pesiar di Indonesia (galangan bangunan baru, perawatan dan maupun reparasi, industri material dan peralatan, jasa perancangan dan perencanaan, konsultan teknis dan manajemen, jasa keuangan dan perdangangan, dll.) mengingat Indonesia (negara kepulauan terbesar di dunia, rumah bagi sekitar 300 budaya, mencakup sekitar 50% dari daerah coral triangle, garis pantai tropis sepanjang  95.181  km, dan masih banya potensi lainnya) adalah salah satu lahan bermain yang terbaik di dunia untuk kapal boat dan kapal pesiar.

Visi industri kapal boat dan kapal pesiar Indonesia yang mengemuka di diskusi tersebut adalah :

 “Industri kapal boat dan kapal pesiar Indonesia menjadi salah satu pusat dan barometer industri kapal boat dan kapal pesiar dunia yang menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi maritim nasional dan regional”. Read the rest of this entry »


Boat Indonesia di Indonesia Maritime Expo 2011,13-15 Oktober 2011, Hall A, JCC, Jakarta

Posted by on Friday, 14 October, 2011

Boat Indonesia hadir di Indonesia Maritime EXPO 2011 (www.indonesiamaritimexpo.com)
, 13-15 Oktober 2011, Hal A, Jakarta Convention Center di bawah naungan stan Marine Solutions Alliance/MSA (www.marinesolutionsalliance.com).

Dalam kesempatan ini, Boat Indonesia akan mengadakan dialog dengan para pengunjung dan siapa saja yang berminat hadir di acara ini.  Detail acara dialog adalah :

Tema :

The Future of Boat and Yacht Industry in Indonesia

(Masa Depan Industri Kapal Boat dan Kapal Boat Pesiar di Indonesia)

Tanggal : 15 Oktober 2011

Waktu : 13:00 WIB

Tempat : Indonesia Maritime EXPO 2011, Hal A, Jakarta Convention Center

Biaya : GRATIS!!

Dalam dialog ini akan Boat Indonesia mengajak para peserta untuk melihat apa peta dari industri kapal boat dan kapal Boat Pesiar di Indonesia, bagaimana situasi sekarang, apa saja yang bisa dilakukan, apa yang terjadi di masa depan, apa peran kita masing-masing?

Di stan MSA, kebetulan juga terdapat konsultan perencanaan dan perancangan desain kapal dan kapal boat yaitu Kakanoo Marine (www.kakanoo.com) yang bisa berdiskusi untuk mengenal seluk beluk mengenai kapal boat dan kapal boat pesiar.

Ditunggu kehadirannnya…

Tim Boat Indonesia