Pemilihan dan Pengaturan Lokasi Galangan Kapal Boat

This entry was posted by Monday, 26 March, 2012
Read the rest of this entry »

Galangan kapal boat adalah tempat dimana kapal boat dibangun, dikonversi, dipelihara dan diperbaiki.  Jadi kalau dilihat pembagian (lihat tulisan ‘Mengenai Galangan Kapal Boat’ di BoatIndonesia.com) berdasarkan jenis pekerjaannya, maka ada dua jenis kelompok utama galangan kapal boat yaitu :

  • Galangan kapal boat produksi (bangunan baru dan konversi)
  • Galangan kapal boat reparasi (pemeliharaan dan perbaikan)

Kedua jenis pekerjaan galangan kapal boat tersebut membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam penentuan dan pengelolaan keempat komponen utama pembentuknya (lingkungan, manusia, pengetahuan, dan fasilitas). Apakah satu galangan kapal boat bisa melakukan kedua jenis kelompok pekerjaan produksi dan reparasi? Jawabannya adalah tentu bisa, asalkan dari awal memang disiapkan untuk itu.

Apa saja perbedaan karakteristik antara pekerjaan bangunan baru dan reparasi?  Jawabannya bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.

 

No.

Produksi

Reparasi

Catatan

1.

Material :

 

Membutuhkan material yang lebih banyak karena membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

Membutuhkan material yang lebih sedikit karena memperbaiki dan memelihara sesuatu yang sudah ada.

Volume material berimbas kepada sistem dan manajemen pembelian, arus keluar masuk material, termasuk penyimpanannya.

2.

Pemakaian Lahan :

 

Waktu pemakaian lahan galangan untuk peletakan kapal boat yang dikerjakan relatif lebih panjang  untuk tiap kapal karena produksi memakan waktu lebih panjang.

Waktu pemakaian lahan galangan untuk peletakan kapal boat lebih singkat untuk tiap kapal karena pekerjaan reparasi memakan waktu lebih pendek.

Tergantung ukuran kapal boat yang diproduksi dan volume pekerjaan reparasi.

 

Perlu diingat, pekerjaan di atas garis air bisa dilakukan terapung, pekerjaan di bawah garis air harus dikerjakan di dok (apapun jenis doknya).

3.

Volume Pekerjaan :

 

Volume pekerjaan per kapal boat lebih banyak (mencakup konstruksi, instalasi, interior, dll.), namun galangan  bisa menangani jumlah kapal yang lebih sedikit dalam satu kurun waktu.

Volume pekerjaan dan waktu pengerjaan reparasi per kapal boat bisa relatif sedikit namun galangan bisa menangani  jumlah kapal boat yang banyak dalam satu kurun waktu.

Tergantung ukuran kapal boat, dan ukuran lahan galangan.

4.

Lingkungan

 

Untuk pekerjaan bangunan baru dampak terhadap lingkungan bisa lebih diantisipasi karena proses produksi sejak awal dikontrol oleh galangan.

 

Untuk pekerjaan konversi galangan akan berurusan dengan kapal boat yang sudah ada, namun sejak awal sudah bisa disurvey dan disiapkan tindakan antisipasi dampak lingkungannya.

Dampak terhadap lingkungan lebih perlu diantisipasi karena galangan akan menangani  kapal boat yang sudah jadi dan beroperasi dengan kondisi awal yang diluar kontrol galangan.

 

Pekerjaan reparasi bisa datang mendadak karena permasalahan teknis pada kapal boat (kerusakan teknis atau kerusakan akibat kecelakaan).  Waktu yang diperlukan untuk perencanaan pekerjaan bisa sangat  pendek kalau kapal tersebut diharapkan bisa beroperasi kembali dalam waktu yang singkat.

5.

Metodologi

 

Produksi kapal mempunyai metode yang berbeda dengan reparasi.

Produksi benar-benar memasang dan membangun dan urutan pekerjaan bisa dirancang sejak awal.

Reparasi kapal mempunyai metode yang berbeda dengan produksi. Reparasi biasanya berkaitan dengan pekerjaan bongkar dan pasang.  Bongkar mempunyai teknik tersendiri karena proses bongkar tidak boleh menyebabkan masalah baru. Urutan pekerjaan harus menyesuaikan dengan kondisi kapal boat yang akan dikerjakan.

Metodologi pengerjaan produksi belum tentu bisa diterapkan di pengerjaan reparasi dan sebaliknya.

6.

Sumber Daya Manusia

 

Keahlian dan pengetahuan harus sesuai dengan sifat-sifat dengan pekerjaan produksi.

Keahlian dan pengetahuan harus sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan reparasi.

Biasanya orang yang sudah biasa dan berpengalaman dalam pekerjaan produksi belum tentu bisa mengerjakan pekerjaan reparasi dan sebaliknya.

 

Jika semua faktor persyaratan kelaikan pembuatan galangan kapal boat sudah dipenuhi dan tinggal memilih lokasi, lalu apakah  lokasi galangan kapal boat harus di pesisir dengan akses langsung ke perarian (laut, sungai, dll)? Jawabannya adalah tergantung dari ukuran kapal boat dan pilihan akses alternatif selain tepi air (waterfront) yang tersedia.  Hal ini bisa dihitung untung ruginya.
Pengujian Kapal Boat (Sea Trial)

Untuk kapal boat dengan jenis dan desain yang belum pernah diuji sebelumnya, maka uji coba berlayar adalah sangat vital.  Uji coba ini dilakukan di air (laut, sungai atau danau) dengan kondisi alam yang sesuai dengan kondisi operasional kapal boat yang sesungguhnya.  Dalam hal ini, akses ke tepi air sangatlah penting.

 

Galangan Kapal Boat Di Darat

Selama kapal boat mempunyai ukuran (dimensi dan berat) yang bisa dipindahkan melalui jalan darat (ukuran dan kapasitas jalan memadai) ke perairan terdekat dengan akses dan fasilitas turun-naik kapal boat yang memadai, galangan kapal boat tidak harus berada di tepi perairan.  Namun sebaiknya galangan kapal boat di darat tetap mempunyai akses yang baik dengan pihak yang mempunyai lahan di tepi perairan dengan fasilitas memadai tersebut agar galangan tersebut bisa memanfaatkan lahan tersebut dengan baik sesuai dengan keperluan.  Kegiatan mobilisasi kapal boat lewat darat jika harus bolak-balik antara galangan dan perairan akan menimbulkan biaya tersendiri.

Pengangkutan kapal boat 10 meter melalui jalan darat

 

Galangan Kapal Boat Di Tepi Perairan (Laut, Sungai atau Danau)

Jika galangan kapal boat terletak di tepi perairan yang mempunyai kondisi alam yang sesuai (kontur tanah, pasang surut air, arus, gelombang, kedalaman, dll.) dan akses darat yang baik (untuk logsitik material, perlengkapan, dan peralatan) maka lokasi galangan ini adalah ideal dari segi teknis karena akses turun naik kapal boat dari air ke darat dan sebaliknya akan lebih terjamin.  Namun faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi bukan hanya teknis semata, ada juga faktor ekonomis, sosial, dan lingkungan hidup.

Galalangan kapal boat tepi sungai

 

Pemanfaatan Sungai sebagai Lokasi Galangan Kapal Boat

Salah satu persyaratan teknis dari perairan dimana galangan kapal boat di daerah pesisir adalah masalah kondisi ketenangan permukaan air. Jika di laut, daerah perairan harus tenang dan ini bisa didapatkan dengan memanfaatkan perlindungan alam (teluk) atau pembuatan perlindungan buatan (break water). Masalahnya adalah perlindungan alam itu keberadaannya terbatas (sesuai keaadaan alam) dan pembangunan break water memerlukan biaya yang tinggi.

Salah satu optimalisasi wilayah pesisir untuk pengembangan lokasi galangan kapal adalah dengan memanfaatkan sungai.  Sungai relatif mempunyai ketenangan permukaan yang baik, namun dengan arus yang  terus menerus ada.  Arus bisa menjadi permasalahan tersendiri untuk metode naik turun kapal (dari dan ke darat) tertentu. Sungai dengan lebar dan dalam yang cukup dan yang punya akses ke laut yang baik (kedalaman cukup, tidak terbatas oleh tinggi jembatan yang melintas, dll.) adalah sangat potensial untuk daerah pesisirnya dimanfaatkan sebagai lokasi galangan kapal boat.  Bahkan jika direncanakan dengan baik (faktor teknis, ekonomis, sosial dan lingkungan hidup), bisa dibangun kanal-kanal buatan di pesisir sungai utama untuk menambah daerah tepi air untuk lokasi galangan kapal boat.

Dibawah adalah ilustrasi bagaimana lahan tepi sungai dengan luasan yang sama bisa dimanfaatkan dengan berbagai macam pilihan tata letak kompleks industri galangan kapal boat.

Yang terpenting dalam pemilihan lokasi adalah kelayakan dari segi teknis, ekonomis, sosial dan lingkungan hidup.  Jika dari kelayakan tersebut disimpulkan bahwa suatu galangan kapal boat tidak perlu dibuat di tepi perairan, maka jangan ragu untuk membuat galangan kapal boat di darat yang mempunyai kelayakan yang lengkap.

One Response to “Pemilihan dan Pengaturan Lokasi Galangan Kapal Boat”

  1. firsan

    Cara urus galanganx bagaimana. Dan lewat mana..???


Leave a Reply